Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April 13, 2019

Kekasih, Berbahagialah

Kekasih, berbahagialah. Hari ini aku melepas genggaman harapku padamu, menyapu sisa hangatmu di nadiku. Aku benar-benar akan menghapus semua rasa yang salah ini. Meski berat, sakit, sukar, perih, aku akan berusaha. Maaf telah membebanimu selama ini. Tulisanku tak akan lagi berisi keluhan, "mengapa kau tak cintaiku balik?", tak akan. Kamu bisa menggenggam ucapanku, aku akan membakar rasa yang salah ini. Tapi tidak sekarang. Tubuhku perlu beradaptasi tuk bernapas tanpa bimbinganmu.

Katanya

Katanya, semua orang pasti punya masa-masa terendah dalam hidupnya. Masa-masa di mana diri serasa  tak lebih berguna dibanding debu, lebih rendah dari garis rantai makanan terendah, lebih gelap dari bayangan, yah, masa-masa yang membuat seakan diri akan amat-sangat lebih berguna kalo gak ada di dunia. Aku, gak ngerasa terlalu tepat di titik terendah itu, cuma yaa, di sekitar titik itu, iya. Aku lagi ngerasa down aja. Halah, kamu aja yang lebay, May, semua orang juga punya masalah dan lebih berat dari kamu. Yes, I know. But, kalo kamu bilang semua orang juga punya masalah, well, inilah masalah aku. Padahal cuma disuruh ngerjain TA, padahal cuma belum pulang tiga bulan, padahal cuma gapunya temen, padahal cuma.. padahal cuma.. Enggak, buat aku ini gak sekadar "padahal cuma". Jujur, aku suka sepi, tapi amat-sangat benci kesepian. Dulu, zaman-zaman D3, aku masih punya Ateh ama Ticeu. Sekarang, mereka udah gak ada di samping aku lagi, udah punya urusan yang beda.  Ya