Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 28, 2019

Palsu?

Salahku, aku yang bodoh, terlalu naif, terlanjur percayaimu. Padahal bintang telah aku petikkan, samudra telah aku kuraskan, bahkan tagihan telponmu kulunasi. Tapi sudahlah. Kamu bilang hanya aku, cuma aku satu-satunya, kamu akan selalu menunggu sampai kapanpun, mendoakan senyumku di tiap helaan napasmu, dan tak akan tak akan ada di tiap detik aku butuh kau. Tapi semuanya bohong, muslihat, tipu daya, lalu dengan bodohnya aku melahapnya mentah-mentah. Padahal seluruh dunia telah memperingatkanku, tapi aku tak percaya, lebih senang mulut busukmu. Aku masih ingat debaranmu saat kau peluk aku, apakah itu palsu? Ucapan bahwa kamu amat sangat terlampau benar-benar luar biasa terlalu mencintaiku, juga palsu? Tidak, aku tak butuh jawaban apalagi sanggahan. Diam, jangan bergerak, tak usah berpura-pura menyesal. Bangsattttt!!! Kepalamu dan wanita itu menggelinding dengan sekali tebas. Hah, lega.