Rasanya sungguh menyenangkan, terasa seperti ada orang yang bersedia meluangkan waktu untukku. Terasa kaku memang, aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Aku takut sikapku kekanakan, aku takut aku terlalu berlebihan, atau justru aku terlalu tak peduli. Aku takut dia menilaiku lain, aku takut dia pergi karena sikapku. Tapi entahlah, aku sungguh senang. Semacam perasaan bahagia saat melihat kembang api di langit tahun baru. Ya, aku awalnya memang tak percaya. Tidak, bukan awalnya, sekarang bahkan mungkin sampai nanti pun aku akan masih tak percaya. Tapi entahlah, aku tak peduli. Apakah memang benar, atau hanya dia sedang sial saja, aku sungguh tak peduli. Aku bahkan sudah siap bila sewaktu-waktu dia pergi. Tapi kali ini, aku hanya ingin diam, percaya pada semua hal yang ia ucapkan.
Kalau mau nyomot, tolong izin dulu.