Pernah merasa seperti tak diinginkan? Jujurlah, aku yakin kalian pernah mengalaminya. Aku? Jujur aku sering merasakannya. Entah karena sifat ke-posessivan-ku atau mungkin karena aku terlewat perasa, aku sering merasa tak diinginkan. Kadang, aku merasa sedih ketika teman sekelasku hanya bepergian bersama tanpa diriku, padahal hal itu terjadi karena ketidak sengajaan. Semisal si A akan berkunjung ke rumah B, namun bertemu C yang sedang bersama D, ternyata di rumah si B ada si E, F dan G. Dan di situ, aku hanya merasa menjadi Z. Jauh dari mereka. Pernah, si H berkunjung ke tempat si I yang mana adalah tetanggaku. Aku tak tahu apa yang akan mereka lakukan, tapi karena aku berpikir telah dekat dengan H, jadi aku bersembunyi di balik pintu untuk mengejutkannya. Aku yakin dia akan seperti biasanya menggedor pintu dan langsung masuk ke dalam kamarku. Tapi ternyata, dia tidak datang. Dia memiliki janji lain bersama temannya yang lain. Dan, entah kenapa, saat itu, aku menangis. Ahh, sudah
Kalau mau nyomot, tolong izin dulu.