Sstt.. Tetaplah stagnan dalam dekapku, ketidaberdayaan inderamu saat ini sungguh ku nikmati. Aku suka leher lumpuhmu yang membuat kepalamu menumpu padaku. Diam, ku bilang diam. Tanpa kamu buka mulutmu pun aku sudah tahu, hapal luar kepala, khatam. Sshh.. Dari pada memberitahuku, lebih baik kau pakai bibirmu itu 'tuk balas ciumku barusan.
Kalau mau nyomot, tolong izin dulu.