Langsung ke konten utama

Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, serta Bagian-bagian Sprayer

Sprayer

Pengertian

Alat penyemprot  (Sprayer) digunakan untuk mengaplikasikan sejumlah tertentu bahan kimia aktif pemberantas hama penyakit yang terlarut dalam air ke objek semprot (daun, tangkai, buah) dan sasaran semprot (hama-penyakit). Efesiensi dan efektivitas alat semprot ini ditentukan oleh kualitas dan kuantitas bahan aktif tersebut yang terkandung di dalam setiap butiran larutan tersemprot (droplet) yang melekat pada objek dan sasaran semprot.
Sprayer adalah alat/mesin yang berfungsi untuk memecah suatu cairan, larutan atau suspensi  menjadi butiran cairan (droplets) atau spray. Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan pengendalian hama & penyakit tumbuhan. Sprayer juga didefinisikan sebagai alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan pengendalian hama & penyakit tumbuhan. Kinerja sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan.

Fungsi

Fungsi utama sprayer adalah untuk memecahkan cairan yang disemprotkan menjadi tetesan kecil (droplet) dan mendistribusikan secara merata pada objek yang dilindungi.

 Kegunaan khusus sprayer sebagai berikut:
1. Menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama.
2. Menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit.
3. Menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma.
4. Menyemprotkan pupuk cairan.
5. Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu.

Fungsi lainnya dari nozzle adalah :
1. Menentukan ukuran butiran semprot (droplet size).
2. Mengatur flow rate (angka curah).
3. Mengatur distribusi semprota, yang dipengaruhi oleh Pola semprotan, Sudut semprotan,
dan Lebar semprotan.


Tujuan Sprayer

Agar mampu melakukan kalibrasi serta mnentukan jumlah pelarut untuk kebutuhan budidaya tanaman tertentu.

Jenis-jenis


Sprayer untuk keperluan pertanian dikenal dengan 3 jenis sprayer, yakni knapsack sprayer, motor sprayer, dan CDA sprayer.
1) Knapsack Sprayer
Knapsack sprayer atau dikenal dengan alat semprot punggung. Sprayer  ini paling umum digunakan oleh petani hampir di semua areal pertanian padi, sayuran, atau diperkebunan.
Prinsip kerjanya adalah :
Larutan dikeluarkan dari tangki akibat dari adanya tekanan udara melalui tenaga pompa yang dihasilkan oleh gerakan tangan penyemprot. Pada waktu gagang pompa digerakan, larutan keluar dari tangki menuju tabung udara sehingga tekanan di dalam tabung meningkat. Keadaan ini menyebabkan larutan pestisida dalam tangki dipaksa keluar melalui klep dan selanjutnya diarahkan oleh nozzle bidang sasaran semprot. Tekanan udara yang dihasilkan oleh pompa diusahakan konstant, yaitu sebesar 0,7 – 1,0 kg/cm2 atau 10-15 Psi. Tekanan sebesar itu diperoleh dengan cara mempompa sebanyak 8 kali. Untuk menjaga tekanan tetap stabil, pemompaan dilakukan setiap berjalan 2 langkah pompa harus digerakan sekali naik-turun. Kapasitas tangki knapsack sprayer bervariasi berkisar antara 13, 15, 18, 20 tergantung mereknya. Contoh knapsack sprayer antara lain Merek Solo, Hero, CP 5, Matabi, Berthoud, dan PB.
2) Motor Sprayer
Sprayer jenis ini mengunakan mesin sebagai tenaga penggerak pompanya yang berfungsi untuk mengeluarkan larutan dalam tangki. Cara penggunaan motor sprayer bervariasi tergantung jenis dan mereknya, antra lain digendong di punggung, ditarik dengan kendaraan, diletakan di atas tanaH, dibawa pesawat terbang, dan sebagainya. Contoh motor sprayer adalah mist blower power sprayer, dan boom sprayer.
Keuntungan dengan menggunakan motor sprayer terutama kapasitasnya sangat luas dengan waktu yang relatif singkat, dapat menembus gulma sasaran walaupun sangat lebat dan minim tenaga kerja.

Kelemahannya :
a. Harganya relatif mahal dan biaya pengoprasian serta perawatannya yang juga mahal.
b. Tidak dianjurkan pada tanaman yang masih muda karena dikhawatirkan drift merusak tanaman.
c. Motor sprayer harus dirawat secara rutin meliputi servis, penggantian suku cadang, dll.
3) CDA Sprayer
Berbeda dengan 2 jenis sprayer sebelumnya, CDA sprayer tidak menggunakan tekanan udara untuk menyebarkan larutan semprot ke bidang semprot sasaran, melainkan berdasarkan gaya grafitasi dan putaran piringan.Cara kerjanya adalah: larutan mengalir dari tangki melalui selang menuju nozzle, diterima oleh putaran piringan bergerigi (spining disc), dan disebarkan ke arah bidang sasaran. Putaran piring digerakan oleh dinamo dengan sumber tenaga bater 12 volt. Putaran piringan sebesar 2.000 rpm dan butiran yang keluar seragam dengan ukuran 250 mikron. Ukuran 250 mikron merupakan ukuran optimal untuk membasahi permukaan gulma.
Berdasarkan keseragaman bentuk butiran yang dihasilkan maka alat semprot ini disebuat CDA (controlled Droplet Application). Contoh CDA sprayer antara lain: Mikron herbi 77, Samurai, dan Bikrky.
Sprayer dikelompokan berdasarkan tenaga penggerak dan jenis pompa sprayer :
1.    Berdasarkan tenaga penggerak
a.    Sprayer dengan Penggerak Tangan (Hand Operated Sprayer)
1) Atomizer (Hand sprayer)
2) Sprayer otomatis (Compressed air sprayer)
3) Sprayer semi otomatis (Knapsack sprayer)
4) Bucket sprayer
5) Barrel sprayer
6) Wheel barrow sprayer
7) Slide pump sprayer
b.    Sprayer Bermotor (Power Sprayer)
1) Hydraulic sprayer
2) Blower sprayer
3) Hydro pneumatic sprayer
4) Aerosol generator
2.    Berdasarkan pompa sprayer
a.    Pompa tekanan udara yaitu memompa udara ke dalam tangki cairan dan menekan  cairan ke nozzle.
1) Sprayer otomatis (Compressed air sprayer)
2) Hydro pneumatic sprayer
b.    Pompa cairan yaitu memompa cairan langsung ke nozzle.
1) Sprayer semi otomatis
2) Bucket sprayer
3) Barrel sprayer
4) Wheel barrow sprayer
5) Slide pump sprayer
6) Power hydraulic sprayer
c.    Pompa penghembus udara
1) Atomizer (Hand sprayer)
2) Power blower sprayer
Adapun jenis-jenis sprayer yang  digunakan di lapangan yaitu :
a)      Home hold sprayer (untuk kebutuhan rumah tangga)
b)      Knapsack-sprayer dengan pompa udara tekan
c)      Knapsack-sprayer bertekanan konstan dengan pompa plunyer
d)     Bucket sprayer (sprayer ember)
e)      Barrel sprayer (sprayer tong), dan Wheel barrow sprayer (sprayer beroda)
Spesifikasi Handsprayer
Secara umum spesifikasi alat penyemprot meliputi data teknis mengenai :
ü Volume tangki : 10 – 20 L
ü Kapasitas tangki : 8 – 16 L
ü Kekuatan tangki : 10 – 15 kg / cm2 ( 140 – 200 psi)
ü Bahan konstruksi : plat logam anti karat

Bagian-bagian

Bagian-bagian Bagian-bagian utama sprayer secara umum meliputi nozzle, pompa, pipa penyalur, saringan, tangki cairan dan sebagian dilengkapi dengan alat pengukur tekanan serta klep pengatur semprotan. Dari bagian-bagian di atas, nozzle meruapakan bagian yang terpenting.
Nozzle adalah bagian sprayer yang menentukan karakteristik semprotan ; yaitu pengeluaran, sudut penyemprotan, lebar penutupan, pola semprotan, dan pola penyebaran yang dihasilkan. Nozzle dibuat dalam bermacam-macam disain. Setiap tipe butiran cairan yang khas dihasilkan oleh nozzle yang khas sesuai dengan kebutuhan.
1)      Tipe-tipe nozzle :
o  Centrifugal nozzle yaitu bentuk nozzle yang paling banyak dijumpai, dibuat dengan sudut penyemprotan yang lebar dan dengan berbagai model pola penyemprotan dan kapasitas.
o  Flooding nozzle yaitu menghasil semprotan dengan model semburan. Nozzle ini disebut juga fan spray nozzle.
o  Two-fluid atomizer yaitu menghasilkan droplet yang sangat halus dan menghindarkan pemborosan cairan, tetapi membuthkan tenaga yang lebih besar daripada tipe-tipe yang lain.
o  Rotary atomizer yaitu digunakan untuk pekerjaan besar, menyemprotkan cairan dalam  jumlah besar dengan gaya sentrifugal dan mempunyai pola penyebaran 360o.
2)      Komponen-komponen nozzle :
o  Body
o  Penyaring
o  spuyer (nozzle tips), dan  nozzle cap
3)      Ada beberapa macam nozzle pada sprayer yaitu :
o  Hallow cone nozzle
Cara yang menarik ke dalam nozzle mengalami pemusingan hingga penyebaran butiran cairannya akan berbentuk cincin. Besar kecilnya ukuran sprayer kecuali ditentukan oleh tekanan yang diberikan juga ditentukan oleh tekanan yang diberikan juga ditentukan oleh jarak pemusingan cairannya. Makin panjang lintasan pemusingan yang ditempuh, makin besar ukuran spray, tetapi makin kecil diameter penyebaran butiran sprayernya. Keuntungan penggunaan nozzle ini karena dapat diperoleh penyebaran ukuran butiran spray yang seragam.
o  Solid-cone nozzle
Nozzle ini merupakan hasil modifikasi dari hallo cone nozzle. Prinsip pembentukan spray hampir sama dengan hollo cone nozzle tetapi pada solid cone nozzle diberikan tambahan internal axiat jet yang tepat ukurannya yang akan memukul cairan di dalam nozzle yang sedang berputar. Dengan pemukulan tersebut cairannya akan menjadi makin turbulance dan aliran cairannya menjadi hancur, meninggalkan nozzle dalam bentuk butiran spray, dengan penyebarannya akan berbentuk lingkaran penuh.
o  Fan type nozzle
Type ini dibuat dengan jalan membuat potongan halus atau saluran yang menyilang permukaan luar dari arifice plate (plat tarikan). Bentuk tersebut menyebabkan cairan yang meninggalkan nozzle akan berupa lembaran tipis seperti kipas, yang kemudian akan pecah menjadi butiran-butiran spray, dengan penyebarannya akan berbentuk elips penuh. Kelemahan nozzle ini mempunyai ukuran butiran cairan yang tidak merata. Terutama pada bagian ujung tepi penyemprotan, terdapat pengumpulan ukuran butiran yang besar-besar. Nozzle tipe ini kebanyakan dipakai pada sprayer bertekanan rendah (20-100 psi) untuk pengendalian herba.
4)      Adapun bagian-bagian beserta fungsi dari masing-masing komponen Knapsack
Sprayer tersebut adalah :
1. Tangki (tank)
Merupakan tempat herbisida atau larutan lainnya diisikan. Volumenya dapat berbedabeda tergantung dengan tipe dari sprayer masing-masing. Dari bahan plat tahan karat,untuk menampung cairan.
2. Pengaduk (agitator)
Untuk mengaduk larutan herbisida yang ada di dalam tangki. Pengadukan dimaksukan agar suspensi atau campuran larutan herbisida dapat tersebar merata dan tidak mengendap, sehingga tidak menyumbat nozzle.
3. Unit pompa (pump)
Yang terdiri dari silinder pompa, dan piston dari kulit. Untuk memberikan tekanan kepada larutan herbisida, sehingga larutan dapat dikeluarkan dari tangki dan mengalir melalui selang dan keluar pada nozzle.
4. Pengatur tekanan (pressure gauge)
Untuk  mengatur tekanan terhadap besar kecilnya volume cairan yang dikeluarkan, sesuai dengan kebutuhan.
5. Saringan (strainer)
Untuk menyaring larutan yang akan dimasukkan ke dalam tangki. Hal ini dilakukan supaya tidak ada zat lain yang terikut sehingga dapat merusak dan menyumbat nozzle.
6. Penutup
Untuk menutup tangki, supaya pada saat dikerjakan tidak tumpah dan untuk menjaga tekanan udara di dalam tangki.
7. Tangkai pompa
Untuk memompa cairan.
8. Saluran penyemprot
Terdiri dari kran, selang karet, katup serta pipa yang bagian ujungnya dilengkapi nozel.
9. Sabuk penggendong
Digunakan untuk menyandang sprayer pada punggung.
10. Selang karet
Untuk menyalurkan larutan dari tangki ke nozzle.
11. Piston pompa
12. Katup pengatur aliran cairan keluar dari tangki.
13. Katup pengendali aliran cairan bertekanan yang ke luar dari selang karet.
14. Laras pipa penyalur aliran cairan bertekanan dari selang menuju ke nosel.
15. Nozel.
Untuk memecah cairan menjadi partikel halus dan memperhalus larutan yang dikeluarkan pada saat penyemprotan, sehingga dihasilkan daya jangkau yang luas dan merata.
a.       Cara Pakai
1.       Perhatikan dengan teliti bagian-bagian dari sprayer sebelum penggunaan. Jika terdapat kerusakan pada satu bagian sprayer maka diharuskan dengan secepatnya untuk memperbaikinya atau gantilah dengan spart part baru supaya kerusakan tersebut tidak mengakibatkan kerusakan pada bagian lainnya. Jangan biarkan kerusakan kecil menjadi besar.
2.       Hal-hal yang harus sering diperhatikan, yaitu kurangnya pemberian pelumas yang membuat katup sering macet, seringnya penggunaan yang membuat spuyer membesar sendiri, sering terjadi aus serta kotor pada kran atau pengatur, sering terjadi aus pada packing atau segel, waspada akan terjadinya kebocoran, telitilah pada semua bagian sprayer yang rentan akan terjadinya kerusakan.
3.       Bijaklah dalam pemakaian sprayer yaitu sesuai kegunaannya saja. Jangan gunakan sprayer untuk keperluan lain, seperti tangki sprayer digoyang dengan keras agar pelarut tercampur atau memakai stik sprayer untuk mengaduk.
4.       Sebaiknya ketika menyemprot pakailah air bersih sebagai pelarutnya.
5.       Setelah selesai digunakan cucilah sprayer beberapa kali, pertama cuci dengan cara mengocok dengan air bersih kemudian buang air tersebut, pencucian selanjutnya dengan membuang airnya melalui spuyer, pencucian terakhir dengan memberi setengah tutup AERO 810 disertai dengan air bersih, kocok sedikit dan keluarkan melalui spuyer, buang air sisa yang ada di dalam tangki. Setelah sprayer sudah cukup kering berilah minyak kelapa sebagai pelumasnya, bagian yang perlu dilumasi adalah bagian yang melakukan gerakan misalnya piston. Sprayer sudah siap disimpan dengan posisi terbalik ataupun miring.
6.       Selalu lakukan perawatan karena tanpa perawatan sprayer akan lebih mudah rusak.


Komentar

  1. boleh minta sumbernya dari mana g...?

    BalasHapus
  2. Aduh maaf saya lupa, berhubung isi makalah ini terbilang sudah cukup lama.. saya hanya ingat saya dapat dari tiga sumber website berbeda yang kemudian saya rangkum menjadi seperti ini..

    BalasHapus
  3. Bgmana kalau air tdk mw keluar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti ada komponen yang bernasalah. Harus dilakukan maintenance agar kita bisa tahu penyebab masalahnya.

      Hapus
  4. Bgmana kalau air, tdak mw keluar?

    BalasHapus
  5. kalo angin g nyimpan knp ya om... air normal keluar.tapi harus di pompa terus... kyak g nyimpan angin

    BalasHapus
  6. Pompa saya tidak bisa mengisap angin.kira2 apa penyebabnya om

    BalasHapus
  7. Saya mau nyari sperpat nya semprotan KYOKAN yang warna kuning emas tempat keluar nya yg paling depan itu yang jual dimana ya dan apa nama sperpart nya....??

    BalasHapus
  8. Saya punya tabung tidak bisa menyimpan udara di tabung jusru air Masuk ke Salam pompa udara

    BalasHapus
  9. Izin copy dan mencantum sembernya kaka

    BalasHapus
  10. Siapa tau ada yang butuh review tentang tanki semprot elektronik, silahkan mampir di blogku sob
    http://ahyan-arif.com/2020/07/18/review-dan-cara-penggunaan-tangki-semprot-merek-brother/

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

GAS MULIA: Pengertian, Sifat, Keberadaan, Cara Pembuatan dan Kegunaannya

Ok, hay hayy holla Delitious ^^ Kali ini aku bakal ngeshare sesuatu yangleebih berguna dari pada curhatan aku, wkwkwkkk.. Ok, ini materi presentasi aku pas kelas XII, isinya ada pengertian gas mulia, sifat fisika dan kimia, keberadaannya di bumi, dan lain-lain. Hhehe.. Kalo ada yang butuh slideshow nya, monggo.. Bisa kirim komen di kolom komentar.. Ini ada beberapa contoh slide nya.. Oh iyaa, jangan lupa diedit yaa slide nya, soalnya aku banyak masang muka anak katarsis di sini, wkwkwkwk... GAS MULIA a.        Pengertian Gas Mulia Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik. Gas mulia terdiri dari Helium, Neon, Argon, Kripton, Xenon, serta Radon. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil. Menurut Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, yaitu konfigurasi oktet (duplet untuk Helium). Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas elektro

Contoh Laporan Perkembangan dan Pertumbuhan Biji Jagung pada Tanam Berbeda

LEMBAR PENGESAHAN PERBEDAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI JAGUNG DENGAN BERBAGAI MEDIA TANAM . Disetujui dan Disahkan oleh: Guru Mata Pelajaran Biologi Diniarth Zainur Arifin S.Pd M.Pd NIP.198012182008011005 KATA PENGANTAR         Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta nikmat iman dan islam kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan laporan penelitian ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.         Pada kesempatan yang baik ini tidak lupa kami menyampaikan terimakasih kepada : 1. Orang tua kami yang telah membantu dalam hal materil dan spiritual dalam penyelesaian laporan penelitian ini. 2. Kepada Bapak Diniarth Zainur Arifin selaku guru mata pelajaran Biologi. 3. Kepada  teman-teman seperjuangan dan kepada semua pihak yang telah membantu, baik dari segi m