Aku dan Aji menaiki sebuah bus yang menuju ke arah kampus. Aku mendengus, huhh asap rokok di sini amat pekat! Apa mereka tidak bisa membaca peraturan? Dilarang merokok di tempat umum!
"Aji, merokoklah!"
"Maksudmu?"
"Merokoklah!"
Ia menurut, menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya dalam-dalam. Aku lalu berbicara dengan lantangnya, "Aji! Matikan rokokmu! Apa kamu tidak melihat tanda dilarang merokok di tempat umum?! Kasihan orang lain yang tak bersalah tapi mendapat kerugian darimu! Matikan Aji! Matikan jika kamu memang manusia!"
Aji terbelalak. Tanpa bicara, ia menurutiku. Beberapa saat kemudian, penumpang yang lain mengikuti Aji. Mematikan rokoknya. Aku tersenyum dalam hati.
"Aji, merokoklah!"
"Maksudmu?"
"Merokoklah!"
Ia menurut, menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya dalam-dalam. Aku lalu berbicara dengan lantangnya, "Aji! Matikan rokokmu! Apa kamu tidak melihat tanda dilarang merokok di tempat umum?! Kasihan orang lain yang tak bersalah tapi mendapat kerugian darimu! Matikan Aji! Matikan jika kamu memang manusia!"
Aji terbelalak. Tanpa bicara, ia menurutiku. Beberapa saat kemudian, penumpang yang lain mengikuti Aji. Mematikan rokoknya. Aku tersenyum dalam hati.
Komentar
Posting Komentar