Aku masih bisa merasakan
kehadiranmu,
aroma parfummu masih
membekas dalam ingatanku,
suaramu yang hangat juga
masih terngiang.
Lantas pertanyaannya: Apa
kamu merasakan hal yang sama?
Satu, dua, tiga
aku menutup mata, berharap
kamu mengerti kuingin kamu ada
Empat, lima, enam
saat aku membuka mata,
semoga kamu sudah hadir dengan membawa bunga.
Tidak, tidak!
Ini bukanlah sebuah rahasia
lagi.
Angin malam juga embun pada
jendela sudah tahu bahwa aku menyukaimu.
Kamu selalu pandai dalam
setiap pelajaran, tapi apa kamu terlalu bodoh untuk memahami hati wanita?
Satu, dua, sepuluh
aku menyukaimu dan sudah
kulantangkan pada angin kemarau
Satu, dua, sebelas
tapi kamu malah bilang
padaku kamu menyukai dia.
Saat kamu bilang aku teman
terbaikmu, hatiku sakit.
Aku tak ingin hanya menjadi
teman, aku ingin lebih!
Aku ingin menjadi alasan
untukmu bangun di pagi hari,
aku ingin menjadi gadis yang
kamu cari!
Aku bisa menjadi wanita yang
manis jika kamu ingin itu
aku akan belajar memasak dengan
ibumu setiap minggu
jika kamu senang gadis
langsing, aku rela diet untukmu
lalu meski terkantuk, aku
akan selalu menunggumu pulang bekerja.
Satu, dua, seratus
aku terus berharap kamu akan
datang dengan memakai parfum itu lagi
Satu, dua, sampai berapapun
aku sanggup menghitung sambil menutup mata
berharap kamu datang lalu mengecup
keningku.
Komentar
Posting Komentar