Seseorang, tolong katakan, jelaskan, dan berikan jawaban, apakah jatuh hati rasanya sampai sesakit ini? Benarkah? Mengapa yang aku rasa hanya sakit saat mata kita bertemu? Mengapa hanya perih yang aku dapat ketika memandangi punggungmu?
Apakah cinta memang wajib disampaikan? Meski melalui coretan malu-malu yang dikirim tanpa nama melalui kantor pos 24 jam. Tolong jawab aku, mengapa saat tak sengaja kutemukan potretmu, ada sembilu yang terasa menyayat-nyayat hatiku.
Aku bukan golongan orang yang percaya bahwa cinta harus selalu disampaikan, bukan pula golongan orang yang berkeyakinan bahwa cinta harus dipendam sampai waktu terbaik untuknya tiba. Aku hanya berfirasat bahwa aku dan kamu, tidak akan menjadi kita. Aku dan kamu, hanya memiliki satu jilid bacaan. Kisah kita tidak akan memiliki bab lanjutan, tanpa kesimpulan, apalagi rekomendasi dari wartawan.
Kamu, terlalu jauh dari standar lelaki yang aku impikan. Begitu pun aku, aku yakin bahwa aku sama sekali tak pernah terlihat sebagai seorang wanita dalam benakmu meski sekali saja. Kamu membuat posisiku sama seperti pion-pion prajurit dalam permainan caturmu yang sama sekali tak kamu pedulikan.
Ahh, aku benci masa-masa ini. Padahal aku sudah pernah mengalaminya, padahal aku tahu bahwa rasa sukaku hanya sementara, aku tak bisa memutuskan untuk mengutarakan atau untuk memendam.
Ahh, aku benci fase seperti ini! Padahal kamu tak peduli apakah aku bernapas atau sekarat, padahal kamu tak pernah menanyakan keberadaanku, kamu belum bisa membuatku berhenti untuk berobsesi tentangmu.
Apakah cinta memang wajib disampaikan? Meski melalui coretan malu-malu yang dikirim tanpa nama melalui kantor pos 24 jam. Tolong jawab aku, mengapa saat tak sengaja kutemukan potretmu, ada sembilu yang terasa menyayat-nyayat hatiku.
Aku bukan golongan orang yang percaya bahwa cinta harus selalu disampaikan, bukan pula golongan orang yang berkeyakinan bahwa cinta harus dipendam sampai waktu terbaik untuknya tiba. Aku hanya berfirasat bahwa aku dan kamu, tidak akan menjadi kita. Aku dan kamu, hanya memiliki satu jilid bacaan. Kisah kita tidak akan memiliki bab lanjutan, tanpa kesimpulan, apalagi rekomendasi dari wartawan.
Kamu, terlalu jauh dari standar lelaki yang aku impikan. Begitu pun aku, aku yakin bahwa aku sama sekali tak pernah terlihat sebagai seorang wanita dalam benakmu meski sekali saja. Kamu membuat posisiku sama seperti pion-pion prajurit dalam permainan caturmu yang sama sekali tak kamu pedulikan.
Ahh, aku benci masa-masa ini. Padahal aku sudah pernah mengalaminya, padahal aku tahu bahwa rasa sukaku hanya sementara, aku tak bisa memutuskan untuk mengutarakan atau untuk memendam.
Ahh, aku benci fase seperti ini! Padahal kamu tak peduli apakah aku bernapas atau sekarat, padahal kamu tak pernah menanyakan keberadaanku, kamu belum bisa membuatku berhenti untuk berobsesi tentangmu.
Komentar
Posting Komentar