Kenapa begitu memaksakan?
Dia tak lagi rindu sapamu,
tak berdebar di tiap kedipan matamu,
dan tak lagi perlu pelukmu tuk alas tidur.
Hentikan.
Hanya karena dia pernah mencintaimu,
tak berarti selamanya kau dapat jadi darahnya.
Sadarlah.
Dia berhak memilih dan memutuskan.
Kamu pun demikian,
mulailah kembali tidur dengan nyenyak.
Dia tak lagi rindu sapamu,
tak berdebar di tiap kedipan matamu,
dan tak lagi perlu pelukmu tuk alas tidur.
Hentikan.
Hanya karena dia pernah mencintaimu,
tak berarti selamanya kau dapat jadi darahnya.
Sadarlah.
Dia berhak memilih dan memutuskan.
Kamu pun demikian,
mulailah kembali tidur dengan nyenyak.
Komentar
Posting Komentar